Hadits Tentang Pentingnya Menuntut Ilmu Agama
Begitu pentingnya peranan ulama, Nabi Muhammad saw. pernah mengingatkan
bahwa Allah swt. akan mencabut ilmunya dengan cara mencabut (nyawa) para
ulama.
Perhatikan hadits Rasulullah saw. di bawah ini:
اِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ اِنْتِزَاعًا
يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ
الْعُلَمَاءِ حَتَّى اِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمًا اِتَّخَذَ النَّاسَ
رُؤَسَاءَ جُهَّالاً فَسُئِلُوْا فَافْتُوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَ
اَضَلُّوْا ـ رواه البخارى و مسلم
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (pengetahuan) dengan
mencabutnya dari hamba-Nya, akan tetapi Ia akan mencabut ilmu tersebut
dengan cara mencabut (nyawa) para ulama, sehingga apabila tida ada ulama
maka orang-orang akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, apabila
mereka ditanya kemudian memberi fatwa (nasihat) tanpa ilmu pengetahuan
maka mereka akan sesat dan menyesatkan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Penjelasan Hadits
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa apabila Allah hendak mencabut suatu
ilmu maka terlebih dahulu Allah akan mencabut nyawa ulama. Ini bisa
dimaklumi bahwa yang memiliki ilmu itu adalah ulama. Seandainya ilmu
ulama itu belum sempat dipelajari oleh orang lain maka akan hilanglah
ilmu itu. Kemudian hadits di atas juga menjelaskan bahwa apabila sudah
tidak ada orang yang pandai (agama), akhirnya orang bodoh pun akan
diangkat sebagai pemimpin, yang akan tersesat dan menyesatkan orang
lain.
Illustration from image google |
Oleh karena itu, sangat penting mempunyai ilmu (agama) dan sekaligus
menyebarluaskannya pada orang lain agar tidak kehabisan ulama sehingga
apabila seorang ulama meninggal maka akan ada penggantinya. Dengan
demikian, umat manusia tetap berada pada jalan yang diridhoi Allah swt.
Dan Nabi pun menerangkan pula bahwa beliau tidak meninggalkan emas dan
perak (harta), namun mewariskan ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar